Angkutan Umum Khas Berbagai Negara, Ada yang Terbuat dari Alang-Alang

DALAM sejarahnya manusia sejak dahulu banyak memanfaatkan hewan sebagai sarana transportasinya. Namun seiring perkembangan zaman, manusia mulai menciptakan alat bantu transportasi baru, salah satunya dengan ditemukannya roda. Perkembangan moda transportasi semakin hari kian maju dan beragam sesuai dengan keunikan wilayah tertentu. Berikut sejumlah transportasi umum khas berbagai negara.

1. Jeepney (Filipina)

Saat pasukan Amerika Serikat (AS) ditarik dari Filipina di akhir Perang Dunia II, jeep yang digunakan pasukan AS dilucuti dan dimanfaatkan penduduk untuk bahan pelindung tempat tinggal mereka. Jeep ini akhirnya dijadikan angkutan umum dan populer untuk digunakan keliling kota dengan hiasan warna-warni yang kemudian dikenal sebagai Jeepney.

2. Tuk Tuk (Thailand)

Tuk Tuk adalah moda transportasi khas Negeri Gajah Putih. Kendaraan khas yang lumrah dijumpai di Kota Bangkok dan kota lain di Thailand ini memiliki bentuk mirip bajaj. Beroda tiga dengan sopir berada di sisi depan dan penumpang berkapasitas 3 orang duduk di belakangnya. Tuk-tuk berbentuk lebih terbuka dibanding bajaj. Sekarang tuk-tuk juga banyak dimodifikasi khusus wisata sehingga muatan penumpang bisa lebih banyak.

3. Jinrikisha (Jepang)

Dalam sejarahnya, Jinrikisha sudah ada sejak 1868 dan diperkirakan menjadi cikal bakal becak kayuh yang dikenal di berbagai negara. Sekarang Jinrikisha lebih banyak digunakan sebagai atraksi wisata. Tarif naik Jinrikisha ini terbilang mahal yakni mencapai 4.000 yen (sekitar Rp500 ribu) untuk 15 menit saja.

4. Norry (Kamboja)

Norry merupakan kereta bambu sederhana di Kota Battambang, Kamboja. Kereta yang dimaksud di sini bukan kereta berbentuk lokomotif melainkan hanya rakitan bambu membentuk papan persegi yang berjalan di atas jalur atau rel kereta api dengan bantuan mesin. Norry biasa digunakan sebagai transportasi umum dan sering mencuri perhatian wisatawan yang berkunjung ke negara "Angkor Wat" itu.

5. Traghetto (Italia)

Venesia Italia selain terkenal dengan pedestriannya, juga terkenal dengan kanalnya. Untuk menyusuri kanal-kanal tersebut biasannya digunakan angkutan bernama traghetto (semacam perahu). Tiap traghetto didayung oleh dua pendayung, satu di depan dan satu di belakang penumpang.

6. Barco de Totora (Peru)

Sekelompok orang di Peru yang disebut Uros menggunakan alang-alang kering untuk membuat angkutan umum ikonik Peru yang namanya Barco de Totora. Angkutan ini dianggap cocok untuk menikmati Danau Titicaca di Peru yang terkenal.

7. DUKW (Inggris)

DUKW atau "duck" dulunya truk yang dirancang militer AS untuk Perang Dunia II. Truk ini digunakan untuk mengangkut peralatan dan pasukan baik di darat maupun air. Namun sekarang DUKW menjadi salah satu angkutan umum yang menghiasi pemandangan Kota London. Tour dengan DUKW akan membawa melihat landmark London sebelum meluncur ke Sungai Thames.

8. Floating Bus Hippo (Kanada)

Moda transportasi unik satu ini sejak tahun 2000 beroperasi di Kota Toronto. Namun sejak 2011 berpindah ke Victoria B.C. Kendaraan ini memang dikhususkan untuk pariwisata dengan berkeliling kota selama sekitar 1,5 jam, 50 menit di daratan dan sisanya 40 menit mengarungi sungai. Berkapasitas sekitar 40 penumpang, bus amfibi bercat mencolok ini beroperasi setiap harinya sejak jam 11 siang hingga 5 sore.

9. Coco Taxi (Kuba)

Kendaraan beroda tiga ini dicat berwarna mencolok dan secara sekilas tampak seperti helm dari samping. Taksi berwarna kuning ini dikhususkan untuk wisatawan yang berada di Havana dan sekitarnya, sedangkan yang berwarna hitam untuk warga lokal.

10. House Boat (India)

Kendaraan ini merupakan transportasi andalan warga sekitar Perairan Kerala, India. Jalannya yang cukup lambat cocok bagi wisatawan yang ingin menikmati perjalanan dan pemandangan di sekitar perairan tersebut. Konon, House Boat dibuat oleh ahlinya tanpa menggunakan model rancangan terlebih dahulu.

11. Carmelit (Israel)

Carmelit adalah kereta kabel bawah tanah di Israel. Kendaraan ini terdapat di Kota Haifa yang berada di atas Gunung Karmel (asal mula nama transportasi ini). Carmelit beroperasi dan bergerak naik turun di Gunung Karmel. Beda ketinggian pada stasiun pertama dengan stasiun yang paling akhir mencapai sekitar 274 meter.